Alam semesta dan segala pernak-perniknya merupakan
anugerah Tuhan bagi kebahagiaan umat manusia. Semua itu diberikan kepada kita
tentu saja dengan “gratis”. Kewajiban kita adalah untuk menjaga kelestariannya
yang ujung-ujungnya juga untuk kepentingan manusia itu sendiri. Dan itu
merupakan bagian aktivitas umat manusia yang termasuk kategori ibadah.
Bila kita melihat kondisi zaman sekarang dimana
banyak hal sudah dijadikan kepentingan komersial dan setiap yang kita perlukan
harus dibeli dengan uang. Ada uang ada barang, yang artinya kalau tidak ada
uang kebahagiaan kita akan tertunda atau hilang sama sekali.
Hal ini tentu berlawanan dengan hakikat nikmat atau
anugerah yang diberikan Tuhan kepada umat manusia. Bisa kita bayangkan dalam
kehidupan kita sehari-hari dimana aktivitas-aktivitas yang kita lakukan
sehari-hari selalu bersentuhan dengan yang namanya uang. Relasi antar manusia
pun sudah berpindah dari prinsip saling membutuhkan menjadi relasi yang
bergantung pada aspek komersial. Ada uang ada barang, ada uang ada saudara,
itulah motto hidup manusia modern dewasa ini.
Orang yang memiliki sedikit akses untuk memiliki
uang otomatis sedikit pula akses untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Akibatnya
banyak orang yang secara ekonomi hidup pas-pasan dan bukan dari keturunan orang
kaya akan tersingkir dari peradaban dan kehilangan hak-hak hidupnya.
Rupanya sikap dan perilaku manusia sekarang sudah
melampaui batas dan menyebabkan kemerosotan kualitas kehidupan manusia itu
sendiri. Bukankah seharusnya manusia berinteraksi atas dasar saling
membutuhkan, saling membantu satu sama lain, demi kehidupan yang bahagia dan
sejahtera lahir dan batin, baik di dunia maupun alam sesudahnya???
0 Komentar