Bara

Admin Februari 18, 2015

Adakah kata yang pantas terucap,
tuk redupkan gemuruh,
tuk redamkan gelisah,
tuk larutkan bara,
mencampakkan bulir-bulir senyum,
dari sepasang mata yang lentik,
berkilau semerbak di dalam kalbu...

Mungkin...aku datang kala waktu sedang tak bersahabat,
menampar-nampar senjaku,
mematri setiap kata yang ingin kuucap,
dan aku pun menjadi sangat terkejut,
betapa sulitnya menjabat tanganmu,
disaat-saat seperti ini...

Tetes demi tetes yang menitik dan memeluk bumi,
tak pernah gagal melubangi dan mengikis bebatuan,
pada bukit yang tak bernama,
tapi aku tak yakin,
apakah seribu kata maaf,
apakah seribu kidung nasihat,
akan mampu melunturkan egomu???

Entah sampai kapan...
Bara itu akan terus menyala,
bersama gemuruh yang menusuk-nusuk sukma,
menggetarkan setiap dinding,
yang menghangatkan ruang hatimu...

Entah sampai kapan....
[Sungai Bambu, 18 Februari 2015, 13:30]

(Gambar:dakwahwaljihad.wordpress.com)
Previous
Next Post »

Komentar Pengunjung