Aku Dan Nafsuku

Admin Januari 15, 2015
(Gambar: shinta-zidan.blogspot.com)

Lirikan "matanya" begitu menggoda...
Kadang ia tersenyum dan memandangku,
dengan segenap perhatian,
seolah ingin membuktikan padaku,
bahwa dirinyalah yang paling setia....

Sejak sentuhan lembut pertama Ibunda,
ia tak pernah lelah,
mengikuti setiap langkah yang kutempuh,
menikmati segarnya udara pagi,
berganti pengap di siang hari,
dan berujung pekat di sepertiga malam yang pertama...

Ada saat dimana aku,
benar-benar terbuai dan "tunduk",
pada dekapan hangat dan lembutnya,
pada ciuman-ciuman yang menggetarkan,
namun seringkali kuacuhkan bisikan-bisikan merdu,
yang ingin memanjakan telingaku....

Olala....hari ini dia sangat istimewa,
berdandan bak bidadari,
yang tlah purna bersolek,
bertabur wewangian alam,
harum memikat...sungguh aku jadi terpesona!

Ia mengajak aku pergi,
menyusuri jalan setapak,
di sebuah hutan belantara,
dengan rumput hijau nan lebat disekelilingnya,
berlari-lari kecil,
sambil bersenandung penuh "cinta",
dan jujur kuakui...hari ini ia benar-benar romantis!

Dan kamipun berlari semakin cepat,
setengah memaksa ia menyeret tanganku dan berkata:
"Ayo...Sayang, jangan sampai terlambat!"
.....
Aku tak kuasa tuk menolak,
kami bergandengan tangan dan berlari lebih cepat,
melebihi kecepatan angin dan cahaya,
sampai tiba-tiba......
sebuah jurang nan curam lagi terjal,
tlah sejengkal di depan mata,
......
Aku tersentak dan berteriak "Oh Tidaaaaaaaaak !!!"

(Sungai Bambu, Kamis, 15 Januari 2015, 10:33 WIB)
Previous
Next Post »

Komentar Pengunjung