Sepeda motor merupakan kendaraan roda dua yang paling banyak dimiliki dan digunakan sebagai alat transportasi sehari-hari. Selain harganya yang terjangkau, sepeda motor sangat lincah menembus jalanan yang sering macet dan bisa melewati gang-gang sempit di sekitar wilayah padat penduduk.
Usaha penjualan sepeda motor baik untuk produk baru maupun bekas tergolong sangat menggiurkan. Apalagi dengan menjual secara kredit pengusaha akan memperoleh margin keuntungan yang sangat besar.
Maka jangan heran jika kita membeli sepeda motor, justru konsumen yang membeli secara kredit lah yang akan mendapatkan pelayanan sangat prima dan kadang pihak dealer sepeda motor memberikan bonus seperti televisi atau barang yang lainnya sesuai pilihan konsumen. Tak heran persaingan antar dealer sepeda motor juga cukup "sengit" dan gencar melakukan promosi besar-besaran.
Karena jumlah konsumen pemilik sepeda motor sangat banyak, usaha bengkel motor juga tak mau kalah dengan dealer jual beli sepeda motor dalam memperluas bisnisnya. Meski bengkel sepeda motor bertebaran bak kacang goreng, namun usaha ini terbilang menjanjikan dan jarang yang mengalami kerugian.
Nah, ada salah satu model bisnis bengkel sepeda motor yang bisa diterapkan bagi Anda yang akan membuka usaha bengkel sepeda motor sendiri. Baik bengkel untuk semua merk motor alias bengkel umum maupun bengkel khusus seperti bengkel Vespa, bengkel motor lawas, bengkel motor modifikasi, dan lain sebagainya.
Untuk bengkel sepeda motor umum model bisnis yang bisa diterapkan adalah dengan model yang saya beri nama "Win Win Style". Pada model ini ongkos service sepeda motor terpisah dengan penjualan suku cadang atau spare part. Artinya pemilik bengkel hanya menjual spare part saja, kemudian ongkos service ditentukan sendiri oleh montir yang menangani perbaikan dengan standar ongkos yang sudah disepakati oleh montir dan pemilik bengkel.
Dengan model "Win Win Style" ini kedua belah pihak akan memperoleh keuntungan dan kepuasan yang tinggi dalam menjalankan bisnis ini. Pemilik bengkel tidak perlu pusing menghitung laba penjualan spare part yang bercampur dengan ongkos service, kemudian montir juga merasa senang karena bisa menggenjot penghasilan dengan cara memberikan service yang handal dan cekatan. Dus berarti memberikan kepuasan tambahan kepada konsumen.
Agar bisnis bengkel motor model ini bisa tetap eksis, perlu komunikasi yang baik antara pemilik bengkel dan para montir untuk mau mentaati kesepakatan bisnis yang harus dipenuhi. Kegagalan mungkin saja terjadi apabila ada kesalahpahaman antara pemilik bengkel, montir, dan konsumen. Jika ini terjadi, maka perlu diselesaikan segera agar tidak menimbulkan kerugian atau citra yang buruk dari konsumen. Bagaimana...Anda tertarik untuk mencoba usaha bengkel sepeda motor dengan model seperti ini? :)
1 Komentar
Bismillahirrahmannirrahiim.
Balas