Tatap Lebih Dalam

Admin Maret 02, 2015

Tataplah mataku lebih dalam,
hingga kata tak lagi menjadi penghalang,
bagi rindu tuk sematkan makhkota,
membingkai keindahan demi keindahan,
tersimpan rapi semenjak hati senantiasa ikhlas mengukir namamu....

Tataplah mataku lebih dalam,
hingga amarah enggan mengepakkan sayapnya,
terbang mengelana seraya lupa,
tak sudi lagi pada janji suci,
yang terdengar gaungnya ke seluruh pelosok desa,
meski angin senantiasa sibuk,
berpapasan dengan dedaunan,
terkadang jatuh berguguran,
sambut perubahan laksana bocah mungil yang tertawa riang....

Tataplah mataku lebih dalam,
hingga turut kau temukan,
istana hati diambang kehancuran,
dihempas nestapa berujung luka,
perih...perih...pedih,
sungguh tak pernah satupun kutanam bebatuan terjal ini,
dan masih kuingat,
dahulu ini adalah kebun yang subur dan rindang....

Tataplah mataku lebih dalam,
meski sesaat namun terasa nikmat,
bagai sepasang pengantin,
menjemput kecupan pertama,
mengemas penantian pada ruang dan waktu,
kan terjaga karna tekad yang membaja,
dan tak mudah goyah....

Tataplah mataku lebih dalam,
kali ini saja...
Maka kurelakan bayangmu menghilang,
terpejam membias rembulan,
melesat pendar menerobos malam....

Tataplah mataku lebih dalam.....

[Sukapura, 02 Maret 2015, 21:25]

Previous
Next Post »

Komentar Pengunjung