Aspirasi Si Penjual Tahu

Admin November 05, 2014
(Gambar: dmakanan.blogspot.com)
Salam Sukses Selalu ...
Malam ini dagangan tahu bang Tarso sudah hampir habis. Setiap hari bang Tarso menjajakan dagangan tahu bulat goreng dari satu komplek ke komplek lainnya di sekitar perumahan Bea Cukai, Sukapura. Profesi sebagai penjual tahu merupakan pilihan yang logis bagi bang Tarso untuk menafkahi anggota keluarganya. Lelaki asal kota Brebes, Jawa Tengah ini berprinsip, apapun akan dijalani asalkan itu adalah sumber rezeki yang halal.

Tarso menceritakan keluhannya yakni kenaikan harga cabe rawit yang semula harganya delapan ribu rupiah per seperempat kilogram, kini tiba-tiba saja bin ajaib harga cabe rawit tersebut naik menjadi tiga belas ribu rupiah per seperempat kilonya. Tarso menjadi sangat galau mengingat cabe rawit merupakan makan pendamping wajib bagi gorengan tahunya. Dan yang membuat dia tambah kesal adalah BBM belum naik lha kok harga sembako sudah naik duluan. Meskipun Tarso bukanlah seorang ahli keuangan atau moneter, menurut Tarso kenaikan harga ini terbilang tidak wajar. Tarso juga mengkritik anggota DPR dan pemerintah yang bukannya sibuk mengurusi rakyat malah asyik ribut tentang kepentingan mereka sendiri.

Selain Tarso ada juga temannya Tujo si penjual buah keliling yang juga menyampaikan aspirasi ke sesama pedagang keliling. Tujo mengeluhkan kenaikan harga plastik pembungkus buah. Meskipun kenaikan harga plastik tidak sebesar kenaikan harga cabe rawit, bagi Tarso dan Tujo inflasi kali ini pasti akan semakin memberatkan kehidupan wong cilik. Bagi mereka pemerintah tidak perlu memberikan bantuan macam-macam, sementara mereka harus mengeluarkan uang empat kali lipat dari biasanya. Akankah aspirasi Tarso dan Tujo akan terdengar sampai ke gedung dewan atau istana negara ???
Previous
Next Post »

Komentar Pengunjung