Pertigaan Esturindu

Admin Oktober 13, 2014

Salam Sukses Selalu ...
Kemriyik suara anak ayam yang tengah kelaparan mengusik tidurku. Jam 05.00 pagi menjadi ajang "adu kokok" dua ekor jago kesayangan ayahku. Mereka segera berlari riang gembira ketika melihat emak membawa sebuah tampah yang berisi beras yang dibersihkan dari kotoran dan "merang" yang masih bercampur dengan beras yang akan diliwet. Kudengar bocoran dari emak bahwa ayah akan menyembelih salah satu jago untuk dimasak, sebuah berita yang tidak setiap minggu terdengar merdu di telingaku.

Kulihat simbah tengah asyik memainkan jari-jarinya sambil menggulung-gulung kertas putih bergaris merah yang jika aku jilat rasanya sangat manis. Yah...itu adalah kertas bernama "papir" yang digunakan untuk membungkus tembakau dan serbuk kemenyan. Simbah biasanya akan berhenti "nglinting" apabila sudah berhasil menciptakan minimal tiga batang rokok sebagai teman minum kopi di pagi hari.

Setelah puas menikmati hasil karyanya sendiri simbah mengajakku untuk menengok sawah yang letaknya tujuh ratus meter dari rumah. Kebetulan simbah baru saja memanen dua pertiga dari seluruh luas sawah yang dimilikinya.

Hal yang paling menggembirakan dan selalu aku tunggu adalah hobi simbah yang setiap pagi membelikan makanan jenis jajanan pasar yang dijajakan di pertigaan desa Sidakangen alias desa "Esturindu". Di pertigaan inilah berjejer rapi para penjual getuk, ciwel, awug-awug, dan makanan lainnya. Dengan membawa 100 Rupiah, simbah bisa menenteng jajajan pasar tersebut ke rumah dan jika ditaruh dalam sebuah piring hadiah obat nyamuk akan terlihat penuh sesak.

Setelah puas menikmati jajanan pasar biasanya ada "panggilan alam" yang harus aku turuti, dan apabila tidak dipenuhi sepanjang hari nanti akan terasa begah pada perutku. Yah...inilah saat yang tepat bagiku untuk berbagi rizki dengan makhluk Tuhan lainnya. Aku akan tersenyum-tersenyum sendiri saat ikan-ikan itu menatap bagian belakang tubuhku dan saling berebutan ketika ada hujan "granat" yang turun bertubi-tubi. Mereka sangat bersemangat sekali, dan suara "gemruyuk" air kolam menjadi terapi alami bagi jiwa mungil yang sedang menikmati masa kanak-kanak ini. Masa yang ketika dewasa nanti akan menjadi kenangan indah pelipur gundah gulana.

Previous
Next Post »

Komentar Pengunjung

Arsip Blog Dunia impian