Sabtu, 04 Oktober 2014
Pagi yang cerah mengawali aktivitas sejumlah individu yang ingin merubah nasib hidupnya. Hari ini akan dibeberkan begitu banyak uneg-uneg yang selama ini terpendam oleh sistem kerja yang dibayang-banyangi oleh prasangka, "sindrom kepanikan" yang mengganggu harmonisnya organisasi semi bisnis.
Kekompakkan tim teruji dalam rapat dinas yang diselenggarakan di ruangan kecil yang sedikit membahayakan dari sisi keamanan informasi karena bisa terdengar jelas oleh warga sekitar. Tampaknya tak ada yang peduli akan potensi terbentuknya opini negatif dari warga.
Rekan kerja adalah orang-orang yang begitu berharga bagi perjalanan karir kita. Dia atau mereka sudah berjuang demi sesuap nasi untuk menjaga konsistensi "kemakmuran" yang kita idam-idamkan. Namun, sayangnya ada segelintir pihak yang hanya mengambil untung di tengah kekisruhan. Manusia "oportunis" yang hanya peduli pada dirinya sendiri dan tidak memahami arti kata "setia kawan". Sebuah "Petisi Kejujuran" yang sudah diajukan oleh rekan kerja kita sudah sepatutnya kita dukung.
Terima kasih untuk sahabatku yang sudah berjuang, meski emosi dan harga diri tercabik-cabik, namun apa yang engkau lakukan merupakan kunci terbukanya pintu kesuksesan bersama. Pahlawan yang tak mungkin tertulis namanya dalam buku sejarah anak sekolah.
0 Komentar