Bapak Doenk Lagi Galau Memikirkan Anaknya

Admin Juni 06, 2014

Nyong punya seorang tetangga yang baik hati dan tidak sombong. Tetangga inyong itu asli orang Brebes yang bekerja sebagai karyawan di sebuah pabrik korek berbahan bakar briket. Dia itu sangat sportif dan tidak itung-itungan soal uang. Setiap malam orang yang dijuluki "Bapak Doenk" ini dengan ikhlasnya membuatkan kopi sebanyak 5-7 belas sebagai teman ngobrol para tetangga.

Saat ini Bapak Doenk sedang bingung, galau memikirkan anak perempuan yang notabene adalah anak pertama. Dia berencana menyekolahkan anaknya di kota kelahirannya di Brebes. Namun, yang menjadi kendala adalah si anak belum mau untuk dipindahkan ke daerah.

Tetangga nyong ini juga masih ragu apakah memang putrinya harus sekolah di kampung atau tetap melanjutkan sekolah di Jakarta dengan pergaulan yang tentu lebih ganas dan membahayakan moral si anak. Bapak Doenk berpikir bahwa dengan menyekolahkan anaknya di kampung dan dimasukkan pesantren si anak bisa tumbuh berkembang dengan bekal religius yang mumpuni. Karena beliau tidak ingin anaknya tumbuh seperti kebanyakan anak-anak remaja di Jakarta yang dalam kesehariannya mendapatkan sedikit perhatian saja dari orang tua mereka. Anak-anak yang bingung mencari jati diri, selalu ingin mencoba tanpa memperhatikan prosedur.

Kegalauan ini terlihat di raut muka tetangga nyong ini. Nyong cuma bisa kasih nasihat..."kalau memang ragu, lebih baik jangan!". Karena menurut nyong anak yang dipindahkan ke tempat lain butuh pesiapan mental yang kuat. Yang dikhawatirkan nantinya adalah anak menjadi minder atau kurang percaya diri. Hemmm...ya sudah sekarang mari kita sruput dulu kopinya...ndang disuled ududmu toh.
Previous
Next Post »

Komentar Pengunjung

Arsip Blog Dunia impian